aku memang tidak sempurna, aku memang tidak sebaik wanita solehah, aku hanya ingin bisa menjadi sahabat, sodara, rekan bisnis sekaligus istri yang baik untuk suamiku kelak. aku memang bukan orang yang bisa tegas dengan ucapan tapi aku punya alasan sendiri mengapa, tapi yang terpenting komitmen dan kesetiaan selalu aku nomor satuin. Cita citaku hanya untuk menjadi istri yang bisa dibanggakan untuk membangun rumah tangga bersama sama dan ibu yang baik untuk keluargaku nanti. Apakah setiap kegagalanku ini menjadikan aku orang yang disiapkan Allah untuk cita citaku itu? insya Allah.
Kalau ada orang yang bilang aku sok suci dan sok baik, aku hanya bisa bersabar sampai dia benar2 mengenal siapa aku. Aku tidak pernah bersikap palsu seperti apa yang mereka nilai terhadapku. aku hanya bisa melakukan yang terbaik bagi orang yang aku sayangi dan aku hanya ingin hubunganku dengan siapapun baik baik saja, karena kita hidup di dunia ini tidak sendiri atau berdua dengan pasangan kita saja, suatu saat kita masih butuh orang yang sudah kita sakiti atau seseorang yang kita putuskan hubungan silahturahminya dengan kita hanya karena pasangan kita tidak bisa menerima orang tersebut, tapi aku tetap tau batasan seperti apa yang aku lakuin karena aku tidak ingin menyakiti perasaan pasanganku, apalagi kalau status dari hubunganku dengan pasanganku tidak jelas, dari situ lah aku terlihat lemah akan ketegasanku dalam ucapanku dan terlihat aku tidak bersungguh sungguh dalam membina dan mempertahankan hubunganku. Tapi aku tidak lupa akan komitmen dan kesetiaan. Karena aku orang yang tidak suka perselingkuhan dan permainan hati yang melibatkan pihak ketiga dalam hubunganku. Maka dari itu aku mencari pendamping yang bisa mengerti aku dan melihat apa yang aku lakuin bukan untuk menyakitinya tapi terlebih melihat mengapa dan kenapa aku selalu berhubungan baik pada setiap mantanku dan orang yang tidak dia sukai karna perasaan orang itu kepadaku. sebelum ada komitmen yang jelas dari pasanganku, tidak ada salahnya kalau aku terus mencari yang terbaik untuk hidupku, karena aku tidak mau merusak hubunganku pada siapapun dan pada akhirnya pasanganku membuangku.
Walaupun pada akhirnya aku selalu mengikuti untuk menjauhi dan memutuskan silahturahmi dengan orang yang pasanganku tidak suka untuk berteman denganku untuk membuat dia lebih tenang.
Disitulah letak kepercayaan, komitmen dan kesetiaan sangat penting bagi suatu hubungan.
Kalau aku sampai tiba pada batas kesabaran dan mengerti, aku memutuskan untuk tidak ingin mengenal lagi orang yang telah menyakitiku. Aku hanya manusia biasa yang mempunyai batas kesabaran untuk mengerti. Tapi aku selalu mendoakan orang yang telah menyakitiku suatu hari melihat siapa aku sebenarnya, karena aku orang yang selalu berjuang demi cintaku walaupun itu udah nyakitin aku berkali kali tapi aku masih ada untuknya sampai batasku untuk mengerti.